Kali ini, IzRuMin ingin membagikan cerita yang menyedihkan dari anak-anak Cingbuska. Baru-baru ini, keluarga Cingbuska kedatangan anak kucing baru yang menjadi bagian dari mereka. Namun, beberapa dari anak kucing Cingbuska mendadak jatuh sakit, mulai dari demam hingga muntah-muntah, dan akhirnya ada yang meninggal dunia. Betapa sedihnya, baru saja ada yang bergabung, tapi langsung ada yang pergi untuk selamanya 😢. Bagaimana ceritanya?
Sebenarnya, IzRuMin ingin memposting cerita ini segera setelah peristiwa tersebut terjadi. Namun, IzRuMin terlambat (late post) karena kehabisan kuota internet. Jadi, cerita ini baru bisa diposting sekarang. Meskipun begitu, tidak masalah, karena ceritanya jadi lebih panjang dan IzRuMin bisa menggabungkannya dalam satu postingan.
Untuk itu, agar IzRuMin bisa terus memposting cerita terbaru tepat waktu, yuk, dukung IzRuMin dengan donasi. Kalau bisa, jadilah donatur tetap dan beri dukungan setiap bulan. Dengan dukungan tersebut, IzRuMin bisa lebih aktif berbagi cerita dan postingan terbaru, serta membantu mengembangkan blog ini dan web member IzRu Web lainnya.
Kiki dan Mumu Sakit Demam hingga Muntah-muntah

Awalnya, Mumu yang pertama kali menunjukkan gejala sakit. Syahirah Ruzana melihat Mumu muntah-muntah, lalu tampak lemas. Ketika diperiksa, badan Mumu terasa panas, yang menandakan ia sedang demam. Tentu saja, Syahirah Ruzana merasa khawatir dan sedih, bertanya-tanya mengapa Mumu bisa mendadak jatuh sakit seperti itu.
Beberapa jam setelahnya, giliran Kiki yang mengalami gejala serupa. Kiki mulai muntah-muntah dan demam, serta menjadi lemas seperti Mumu. Keduanya hanya bisa beristirahat, bahkan sangat sulit diberi makan atau menyusui induknya. Mereka tidak mau makan dan hanya terbaring lemah.
Pada pagi hari sebelum Kiki dan Mumu jatuh sakit, Syahirah Ruzana sempat melihat ada kotoran di alas kardus dalam kandang tempat istirahat para anak kucing (Kiki, Mumu, Cici) dan Kaka (anak angkat Cingbuska). Kotoran tersebut terlihat mengandung cacing-cacing. Entah itu kotoran pipis, pup, atau muntahan, tidak diketahui dengan pasti. Menurut Muzaffar Izzat, kemungkinan Kiki dan Mumu sakit karena mereka menjilat kotoran yang ada di alas kandang tersebut. Setelah itu, ayah IzRu memutuskan untuk membuang alas kardus yang terkontaminasi tersebut dan sejak saat itu, mereka memutuskan untuk membiarkan anak-anak Cingbuska tidur di luar kandang, mengingat usia mereka yang sudah hampir memasuki 6 minggu.
Namun, hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti apa penyebab Kiki dan Mumu sakit. Muzaffar Izzat mencoba mencari informasi di internet, tetapi sayangnya, kuota internet mereka habis. Syahirah Ruzana terus merasa sedih dan cemas melihat kedua anak Cingbuska tersebut dalam keadaan sakit. Muzaffar Izzat menyarankan agar mereka membawa Kiki dan Mumu ke dokter hewan atau klinik hewan. Namun, mereka tidak tahu apakah ada fasilitas tersebut di kota mereka. Mereka pun enggan memberitahukan ayah mereka tentang rencana membawa Kiki dan Mumu berobat.
Saat itu, mereka hanya bisa berdoa dan berharap Kiki dan Mumu segera sembuh, sehingga mereka bisa kembali aktif dan bermain bersama saudara-saudarinya yang lain.
Sementara itu, Cici dan Kaka tetap dalam keadaan sehat dan tidak merasakan gejala yang sama seperti Kiki dan Mumu.
Kiki dan Mumu yang Semakin Lemas
Pada hari Sabtu, 14 Desember 2024, kondisi Kiki dan Mumu semakin memburuk. Mereka berdua lebih sering tidur daripada bangun dan bermain. Bahkan, Ar Rayyan sempat menghitung berapa kali Kiki dan Mumu tidur. Kiki dan Mumu tidur sebanyak 4 kali, sementara yang lainnya hanya 3 kali. Mungkin jumlahnya bahkan lebih dari itu.
Saat diberi makan ayam, Kiki dan Mumu menolaknya. Menurut Muzaffar Izzat, sepertinya mereka sedang mengalami GTM (gerakan tutup mulut). Meskipun ayam adalah makanan yang biasanya disukai banyak kucing, Kiki dan Mumu sama sekali tidak mau memakannya. Bahkan, mereka juga menolak menyusui induknya. Hanya Cici dan Kaka yang masih mau diberi makan ayam dan menyusui. Kiki dan Mumu terlihat kehilangan nafsu makan.
Meski begitu, beberapa kali IzRu melihat Kiki dan Mumu meminum air selokan. Setidaknya, mereka masih mau minum meski air selokan tersebut bukanlah pilihan terbaik. Agar mereka tidak terlalu sering minum dari selokan, IzRu menyiapkan semangkuk air bersih untuk Kiki dan Mumu. Mereka pun mau meminumnya, meskipun hanya sedikit. Untungnya, mereka masih mau minum agar perut mereka tidak kosong, mengingat mereka tidak mau makan atau minum susu induknya.
Pada hari itu, Kiki masih muntah-muntah. Bahkan, Kiki muntah sebanyak tiga kali dalam sehari, yakni di pagi, sore, dan malam hari. Sungguh mengkhawatirkan. Cingbuska pun sempat kedapatan menjilat bekas muntahan Kiki 😱. IzRu merasa cemas melihat Cingbuska melakukan itu. Apakah Cingbuska suka dengan bekas muntahan anaknya? Untungnya, Cingbuska tidak mengalami masalah setelah menjilatinya.
Bagaimana dengan Mumu? Apakah dia juga muntah? Menurut Syahirah Ruzana dan Ar Rayyan, mereka tidak melihat Mumu muntah pada hari itu. Hanya Kiki yang mengalami muntah. Meskipun begitu, mereka tetap berharap semoga Kiki dan Mumu bisa lekas sembuh. Mereka sangat ingin membantu mengobati kedua anak kucing itu dan mencari tahu apakah ada obat alami yang bisa menyembuhkan demam dan muntah mereka. Namun, sayangnya mereka tidak bisa mencari informasi itu di internet karena kuota mereka habis.
Kondisi Kiki Semakin Buruk, dan Hidupnya Berakhir?
Pada hari Minggu, 15 Desember 2024, kondisi Kiki semakin memburuk dibandingkan dua hari sebelumnya. Kiki kembali muntah di pagi hari, meskipun hanya sekali. Selain itu, Kiki semakin sering tidur daripada bangun atau bermain.
Pagi itu, Muzaffar Izzat sempat melihat Kiki yang masih tidur dengan napas yang sangat cepat dan berat. Awalnya, Kiki tidur di rak sandal, namun kemudian dia pindah tidur di bawah rak sandal tersebut.
Pada siang harinya, Muzaffar Izzat menemukan kotoran pup kucing di bawah rak sandal tempat Kiki tidur. Entah pup siapa itu, namun Kiki tidur di dekatnya. Syahirah Ruzana sempat melihat Kiki dengan badan yang kotor dan bau kotoran kucing. Tidak heran jika Kiki bau, karena dia tidur di dekat kotoran tersebut. Tidak diketahui pasti sejak kapan kotoran itu ada, apakah baru hari itu atau sudah ada beberapa hari sebelumnya.
Sekitar pukul 2 siang, setelah makan siang, IzRu diminta untuk membersihkan kotoran kucing yang ada di bawah rak sandal. Meski merasa jijik, IzRu tetap melakukannya karena mereka perlu menjemur pakaian. Ayah IzRu tetap memaksa untuk membersihkan kotoran itu.
Muzaffar Izzat menyiapkan potongan kotak bekas snack untuk mengambil kotoran tersebut. Saat sedang membersihkan, dia mengamati kondisi Kiki, dan ternyata Kiki sudah tidak bernapas lagi. Kemungkinan besar, Kiki sudah mati. Muzaffar Izzat segera memberi tahu ayahnya bahwa kucing abu-abu gelap berekor pendek itu telah meninggal, karena dia sudah tidak bernapas.
Ayah IzRu langsung menyiapkan tempat untuk menguburkan Kiki. Dia menggali tanah di sekitar selokan sebagai tempat peristirahatan terakhir Kiki. Syahirah Ruzana pun langsung menangis setelah mendengar kabar bahwa Kiki telah tiada. Sambil menjemur pakaian, Syahirah Ruzana terus menangis, merasa sangat terkejut dan sedih karena kucing abu-abu gelap berekor pendek itu kini telah pergi selamanya.
“Gembul, Leo, Kiki, Ben. ðŸ˜ðŸ˜” ucap Syahirah Ruzana sambil menangis saat menjemur pakaian.
Muzaffar Izzat dan Ar Rayyan berusaha menghibur Syahirah Ruzana dan membujuknya untuk mengikhlaskan kepergian Kiki. Mereka berharap semoga suatu saat mereka bisa bertemu lagi dengan Kiki di surga, dan mungkin ada kucing baru yang lebih lucu dari Kiki.
Sungguh sangat disayangkan, umur Kiki hanya 6 minggu, dan dia pergi saat masih dalam keadaan disayang-sayang dan lucu-lucunya. Padahal, IzRu sudah berencana untuk memberi Trio Anak Cingbuska dan Kaka makanan ayam goreng krispi kecil-kecil, tetapi takdir berkata lain. Seharusnya, IzRu memberi ayam goreng krispi itu saat ulang tahun Syahirah Ruzana pada 11 Desember, namun Syahirah Ruzana malah jatuh sakit. Lalu, pada 13 Desember, Kiki dan Mumu ikut sakit, dan akhirnya Kiki meninggal pada 15 Desember. Syahirah Ruzana masih belum sempat membeli ayam goreng krispi, menunggu Kiki dan Mumu sembuh dulu, tetapi Kiki kini sudah tiada, sementara Mumu masih sakit meskipun kondisinya tidak separah beberapa hari sebelumnya.
Selamat Tinggal Kiki, Anak Cingbuska Berbulu Abu-abu Gelap Ekor Pendek ðŸ˜Setelah Kiki dimakamkan, ayah IzRu membersihkan lantai di depan rumah mereka. Kandang kucing yang sebelumnya digunakan kini telah dikembalikan kepada Om Wahab. Untuk tempat tidur dan tempat berteduh bagi anak-anak kucing dan Cingbuska, ayah IzRu menyiapkan sebuah meja besar yang ditutupi dengan terpal biru dan karung beras bekas sebagai pelindung di pinggir meja. Kini, kucing-kucing tersebut tidak lagi dikurung setiap malam. Semoga tidak ada lagi kucing yang sakit atau mati setelah peristiwa ini, dan semoga Mumu cepat sembuh.
3 November - 15 Desember 2024
Kondisi Mumu yang Mulai Berangsur-angsur Membaik Pasca Kiki Tiada
Setelah Kiki tiada pada hari Minggu sore, Mumu mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Meskipun masih sedikit lemas, dia sudah mulai mau berjalan-jalan dan mengikuti saudaranya yang lain, Cici dan Kaka. Mumu hanya pergi sebentar bersama Cici dan Kaka.
Pada malam harinya, Mumu memilih untuk beristirahat lebih lama dan tidak ikut bermain. IzRu masih merasa khawatir dengan kondisi Mumu. Mereka berharap Mumu bisa segera sembuh dan tidak mengikuti Kiki dalam waktu dekat.
Hingga keesokan harinya, Senin, 16 Desember 2024, Mumu mulai mau menyusui induknya, meskipun tidak banyak. Namun, saat diberi makan, Mumu tampaknya masih tidak mau makan. Ketika diberikan semangkuk air bersih, Mumu hanya mau minum sedikit, bahkan Cici yang lebih banyak meminumnya.
Mumu masih terlihat lemas dan enggan bermain, namun yang menggembirakan, dia tidak muntah lagi. Semoga ini menjadi pertanda bahwa Mumu akan segera sembuh dan bisa kembali aktif bermain bersama Cici dan Kaka.
Plot Twist!! Sempat Membaik, Namun Mumu Tetap Menyusul Kiki?
Pada pagi hari Selasa, 17 Desember 2024, saat keluarga IzRu keluar rumah dan melihat ke bawah meja tempat anak-anak kucing biasanya beristirahat, ternyata tidak ada satupun anak kucing di sana. Ternyata, Cingbuska telah memindahkan anak-anak kandungnya, termasuk anak angkatnya, ke rumah Om Wahab.
Saat keluarga IzRu mendatangi rumah Om Wahab, mereka menemukan Mumu terbaring lemas dengan kondisinya semakin memburuk. Di sekitar rumah IzRu, juga terlihat Kaka yang sedang jalan-jalan. Cingbuska sempat terlihat oleh ayah IzRu, namun beberapa jam kemudian, entah ke mana Cingbuska pergi. Sedangkan Cici, mungkin sedang berada di dalam rumah Om Wahab.
Awalnya, Mumu terbaring lemas di dalam garasi rumah Om Wahab. Om Wahab sempat menduga bahwa anak kucing putih abu-abu itu telah meninggal. Namun, ternyata Mumu masih hidup. Ayah IzRu kemudian membawa Mumu ke bawah meja di depan rumah IzRu, tetapi kondisi Mumu semakin memburuk. Padahal, kemarin Mumu terlihat mulai membaik. Mungkin Mumu kembali jatuh sakit dan kondisinya bahkan lebih parah dari sebelumnya.
Sekitar pukul 8 pagi, IzRu melihat kondisi Mumu dan Syahirah Ruzana bertanya apakah Mumu masih hidup atau sudah meninggal. Muzaffar Izzat kemudian melihat lebih dekat dan merasa Mumu masih hidup karena dia masih terlihat bernafas.
Beberapa menit kemudian, Muzaffar Izzat memeriksa lagi dan ternyata Mumu sudah tidak bernafas lagi, yang menandakan bahwa Mumu telah meninggal. Perasaan IzRu sangat sedih, karena Mumu kini menyusul Kiki setelah dua hari Kiki tiada. Padahal, sebelumnya Muzaffar Izzat merasa yakin Mumu akan segera sembuh, mengingat kondisinya yang sudah mulai membaik dan dia mulai mau bergerak meski belum pulih sepenuhnya. Bahkan, kemarin Mumu sempat naik tangga depan rumah IzRu dan menggali pasir untuk buang air. Namun, sayangnya, keesokan harinya, Mumu telah pergi untuk selamanya, menyusul Kiki.
Selamat Tinggal Mumu, anak Cingbuska berbulu hitam putih ðŸ˜Sudah dua anak Cingbuska yang meninggal. Pertama Kiki pada 15 Desember, dan Mumu dua hari setelahnya, pada 17 Desember. Kini tinggal Cici, satu-satunya anak Cingbuska yang masih hidup, bersama Kaka, sang kucing anak angkat. Kiki dan Mumu kini tak lagi merasakan sakit setelah beberapa hari berjuang melawan rasa sakit mereka. Semoga Cici dan Kaka diberi panjang umur dan selalu sehat.
3 November - 17 Desember 2024
Cici Juga Sakit?
Menurut ayah IzRu, pada malam sebelum Mumu meninggal, Cici terlihat sakit dan tidak aktif seperti biasanya.
Pada hari Selasa, 17 Desember, Cici sempat menghilang. Mungkin, Cici berada di dalam rumah Om Wahab dan terbaring lemas di sana. Namun, pada sore harinya, Cici kembali ke rumah IzRu. Ternyata, Cici masih terlihat aktif dan lincah seperti biasa, dan tidak menunjukkan gejala sakit seperti yang dialami saudara-saudaranya yang sudah tiada. Ketika Syahirah Ruzana memberikan sosis dan ayah IzRu memberikan ayam, Cici masih mau memakannya, meskipun makanannya dimakan perlahan-lahan, tidak secepat Kaka yang juga diberi makanan yang sama.
Semoga Kaka dan Cici terus diberi kesehatan dan tumbuh menjadi kucing yang dewasa. Sungguh sayang jika Mumu dan Kiki memiliki umur yang pendek, kemudian Kaka dan Cici menyusul dengan cepat. IzRu merasa sangat sedih karena dua anak kucing meninggal dalam waktu yang sangat dekat, hanya dalam tiga hari.
Penyebab Anak-anak Cingbuska Sakit dan Meninggal
Muzaffar Izzat sempat mencari informasi di Facebook dengan kata kunci "anak kucing sakit". Meskipun tidak ada kuota internet, dia masih bisa membuka Facebook karena operator seluler yang dia gunakan memberikan paket internet Facebook gratis (meskipun hanya 30 MB per hari) dengan "mode dasar plus". Di sana, dia mengunjungi salah satu grup seputar informasi kesehatan kucing. Ternyata, banyak orang yang memelihara kucing mengalami nasib yang sama dengan keluarga IzRu. Banyak kucing yang tiba-tiba sakit, seperti demam, muntah, diare, flu, dan gejala lainnya, hingga akhirnya berujung pada kematian.
Menurut beberapa netizen, penyebab banyak kucing yang sakit atau bahkan mati adalah faktor cuaca, karena saat ini musim penghujan telah tiba. Anak-anak kucing seperti Kiki dan Mumu sangat rentan terkena penyakit di musim penghujan, terutama karena mereka sering tidur di luar rumah. Itulah sebabnya Kiki dan Mumu jatuh sakit dan akhirnya pergi untuk selamanya. Sedangkan Kaka dan Cici, meskipun tidur di luar juga, mungkin fisiknya lebih kuat, sementara Kiki dan Mumu memiliki fisik yang lebih lemah.
Sekian dulu cerita dari IzRuMin kali ini. Apakah kamu juga memiliki kucing kesayangan yang kini sedang sakit, atau bahkan baru saja pergi untuk selamanya? Bagi yang memiliki kucing yang sakit, semoga kucingnya diberi kesembuhan. Bagi yang sudah kehilangan kucing, semoga kita bisa bertemu lagi dengan anabul kesayangan kita, dan semoga akan ada penggantinya yang lebih lucu dari sebelumnya. Aamiin...
Yuk segera untuk Follow Blog atau download aplikasi IzRu Web sekarang, agar tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari web blog IzRu Family & Friends.
Jangan lupa juga buat baca cerita tentang seorang remaja yang merasa sedih akibat tidak punya HP selama ± 17 bulan setelah HP lama kesayangannya rusak mendadak. Baca e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang. Dapatkan hanya di Trakteer.
Terimakasih :)
Posting Komentar