INFO: IzRu Web dan Catatan IzRuYan dengan bangga mempersembahkan sebuah e-book / buku digital pertama dari IzRu Web, yang mengisahkan perjalanan seorang remaja yang terpaksa hidup tanpa smartphone selama ± 17 bulan setelah HP lamanya rusak. Dalam perjalanan penuh tantangan ini, dia belajar banyak tentang ketahanan dan harapan. Diangkat dari kisah nyata. Dapatkan e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang hanya di Trakteer IzRu Web dan ikuti kisahnya! Traktir dan Download Sekarang.

Mengintip Perkembangan Terkini Kaka dan Cici di Usia ke 2 Bulan

Kaka dan Cici
Kaka (sebelah kiri) dan Cici (sebelah kanan), anak kucing kesayangan keluarga IzRu
Selamat datang kembali di web blog IzRu Family & Friends.

Kali ini, IzRuMin ingin menceritakan perkembangan anak-anak kucingnya, Cingbuska, Cici, dan anak kucing pendatang, Kaka, yang kini telah berusia 2 bulan. Banyak perkembangan yang dialami oleh kedua anak kucing ini. Selain itu, IzRuMin juga ingin menyampaikan kondisi terkini mengenai Cingbuska. Apa saja yang terjadi padanya?

Sebelum itu, IzRuMin ingin mengajak semua Izruwebers untuk memberikan dukungan berupa donasi agar IzRuMin bisa tetap aktif dan menyajikan cerita-cerita terbaru yang lebih menarik. Dukungan dari kalian sangat berarti untuk pengembangan web blog ini dan web member IzRu Web lainnya.
Cici dan Kaka Sudah Mulai Bisa Makan Ikan dan Tulangnya

Di usianya yang sudah dua bulan, Cici dan Kaka kini sudah bisa makan ikan dan tulangnya. Bahkan, ikan menjadi makanan favorit bagi kedua kucing itu. Saat keluarga IzRu memberi ikan, dengan sigap mereka mengambilnya dan memakannya dengan lahap, sambil mengeong, tanda bahwa makanannya enak sekali. Ketika diberikan makanan lagi, Cici dan Kaka malah menjadi marah, apalagi jika ada yang mengganggu mereka makan. “Ruarr!!! (Tidak boleh. Ini makananku)” kata Cici dan Kaka dengan suara mengeong marah. Lucu banget, mereka mengeong seperti itu. Apalagi mereka masih kecil. Menggemaskan. 😻

Ayahnya IzRu berencana untuk sering memberikan makanan seperti ikan mentah yang didinginkan ke dalam kulkas, untuk Kaka dan Cici makan, agar mereka bisa tetap sehat dan panjang umur. Ayahnya IzRu juga tidak mau kalau Kaka dan Cici ikut-ikutan mati seperti dua anak kucing sebelumnya, Kiki dan Mumu yang sudah tiada di pertengahan Desember 2024 yang lalu.
Cici dan Kaka Si Suka-Suka Makan Tanpa Pilih-pilih

Cici dan Kaka memiliki kemiripan dengan Cingbuska. Mereka memakan berbagai jenis makanan yang diberikan oleh keluarga IzRu tanpa pilih-pilih. Meskipun begitu, terkadang mereka tidak mau memakan apa yang disajikan, tergantung pada rasa makanan atau apakah mereka sudah kenyang.

Contohnya, kedua anak kucing ini mau memakan nasi, bahkan beras pun mereka lahap. Kadang-kadang, Cici juga pernah memakan cabai dari sisa makanan keluarga IzRu. Cici dan Kaka juga suka memakan bakwan, mie, telur dadar, dan makanan lainnya.

Untuk tulang ayam, Cici dan Kaka sangat lahap memakannya, bahkan sisa ayam dari hari sebelumnya pun mereka tetap mau. Namun, karena mereka masih kecil, mereka hanya bisa makan tulang ayam yang berukuran kecil.
Cici dan Kaka Terkadang Tukaran Nafsu Makan

Cici dan Kaka terkadang bergantian selera makannya. Misalnya, Cici mau memakan makanan kucing instan, sementara Kaka tidak mau. Begitu pula sebaliknya, Kaka mau memakan makanan kucing instan, sementara Cici tidak mau. Lucu, ya. 😁
Ternyata, Kaka Lebih Tua daripada Cici

Setelah beberapa minggu Kaka berada di rumah IzRu, ternyata Kaka lebih besar daripada Cici. Hal ini sangat terlihat jelas, karena badan Kaka lebih besar dibandingkan dengan Cici. Menurut IzRu, kemungkinan besar Kaka lahir lebih dulu daripada Cici. Bisa saja, Kaka lahir di akhir bulan Oktober 2024.

Kaka bisa dibilang sebagai anak kucing senior, meskipun dia adalah anak kucing pendatang. Buktinya, dia sering memberitahu Cici bagaimana cara masuk ke rumah IzRu melalui pintu belakang. Ternyata, Kaka lebih dulu tahu tentang jalan menuju rumah IzRu lewat pintu belakang dibandingkan Cici.
Cingbuska Tidak Mau Mendekati Kaka dan Cici?

Setelah Kiki dan Mumu tiada, sifat Cingbuska menjadi aneh dan tidak seperti biasanya. Cingbuska tampak lebih sering menghindari Cici dan Kaka. IzRu dan Ar Rayyan merasa sedih karena Cici dan Kaka tidak diperbolehkan mendekati induknya sendiri. Apalagi, usia Cici dan Kaka masih kecil (sekitar dua bulan), sementara anak kucingnya yang sebelumnya, yaitu Titi, masih diberikan susu oleh Cingbuska hingga sekitar usia 4 - 5 bulan.

Muzaffar Izzat pun menduga bahwa Cingbuska sedang hamil lagi. Bisa jadi, karena sifatnya yang menjauh dari anak-anaknya meski baru berusia dua bulan. Jika induk kucing cepat hamil, mungkin dia akan lebih cepat melepaskan anak-anaknya agar tidak sering menyusuinya lagi.

Namun, walaupun diduga sedang hamil, kondisi Cingbuska malah menjadi lebih kurus dari biasanya. Mungkin ini disebabkan oleh kehilangan nafsu makan beberapa hari sebelumnya. Saat dicari di internet, diketahui bahwa induk kucing yang baru hamil di beberapa minggu pertama juga sering merasa kehilangan nafsu makan dan menjadi lebih kurus. Ini baru dugaan saja, apakah Cingbuska benar-benar hamil atau tidak. Hingga saat postingan ini dipublikasikan, hal itu masih belum diketahui. Apalagi, akhir-akhir ini, setelah memasuki tahun baru 2025, Cingbuska malah jarang datang.
Memasuki 2025, Cingbuska Tidak Pulang-pulang?

Pada beberapa hari terakhir di tahun 2024, Cingbuska masih sempat mendatangi rumah IzRu untuk meminta makanan, meskipun tidak sesering saat Kiki dan Mumu masih hidup.

Namun, setelah memasuki tahun baru 2025, Cingbuska malah tidak pernah terlihat lagi mendatangi rumah IzRu. Selama dua hari pertama tahun 2025, jejak Cingbuska sama sekali tidak tampak.

Pada tanggal 3 Januari 2025, Cingbuska sempat mendatangi rumah IzRu lagi, dan dia datang saat keluarga IzRu sedang menyantap makan siang. Cingbuska masih menghindari Cici dan Kaka.

Setelah itu, Cingbuska kembali tak terlihat lagi. Entah ke mana dia pergi.

Pada tanggal 6 Januari 2025, Om Wahab, yang baru pulang dari luar kota, sempat menanyakan keberadaan Cingbuska. Om Wahab sebelumnya juga sempat kehilangan kucing peliharaannya, yaitu Oja (yang IzRu sering sebut "Kucing Penakut"), selama dia dan istrinya pergi. Om Wahab bertanya, “Apakah induk kucing itu sudah mati atau belum?”. Ayah IzRu pun menjawab, “Kemarin sempat datang ke sini, meskipun hanya satu hari.”

Keesokan harinya, ayah IzRu mulai berpikir, apakah Cingbuska sudah mati atau bagaimana? Sudah beberapa hari dia tidak mendatangi rumah IzRu.

IzRu dan Ar Rayyan berusaha berpikir positif. Mungkin saja Cingbuska sedang keluyuran entah ke mana, atau mungkin dia diambil oleh orang lain, sehingga tidak mengunjungi rumah IzRu lagi.

IzRu dan Ar Rayyan berharap semoga Cingbuska bisa segera pulang kembali ke rumah IzRu. Mereka berharap induk kandung Cici dan induk angkat Kaka itu panjang umur dan kembali mengunjungi rumah IzRu. Muzaffar Izzat merasa belum siap kehilangan Cingbuska.

“Dimana Cingbuska sekarang? Kami sangat merindukanmu, Cingbuska! 😭”
Keluarga IzRu Menimbang Berat Badan Cici dan Kaka

Cici dan Kaka pernah ditimbang menggunakan timbangan digital yang biasa digunakan untuk menimbang barang yang dimasukkan ke dalam kantong plastik. Semua ini berawal dari rasa penasaran IzRu dan Ar Rayyan, yang ingin mengetahui berapa berat badan Cici dan Kaka. Syahirah Ruzana pun mengambil timbangan manusia. Namun, bagaimana mungkin anak kucing ditimbang dengan timbangan manusia?

Ayah IzRu kemudian mengambil timbangan digital untuk barang, lalu menaruh Cici ke dalam kantong plastik dan menggantungnya di timbangan, begitu pula dengan Kaka. Setelah ditimbang, berat badan Cici tercatat sekitar 340–345 gram, sementara Kaka lebih berat 50 gram daripada Cici, yaitu sekitar 390–395 gram.
Kaka dan Cici Sudah Mengetahui Suara Panggilan Untuk Makan

Saat masih berusia satu bulan, Kaka dan Cici belum mengerti panggilan untuk makan, seperti suara "tch-tch-tch" (bunyi seperti mengklik lidah). Biasanya, keluarga IzRu memanggil kucing untuk makan atau mencari mereka dengan suara "tch-tch-tch".

Pada awalnya, keluarga IzRu mencoba memanggil mereka dengan suara "tch-tch-tch" sambil memberikan makanan. Lama kelamaan, Kaka dan Cici mulai tahu bahwa suara itu berarti ada makanan.

Bukan hanya itu, jika Kaka mengeong, Cici pun langsung mendekatinya karena menurutnya, Kaka mengeong karena ada makanan. Begitu pula sebaliknya.

Kaka, yang tidak suka digendong, mengeong keras, dan Cici langsung diam, mungkin berpikir, “Apakah ada makanan?” Padahal, Kaka hanya sedang digendong saja, disangka ada makanan. 😂
Kaka dan Cici Sudah Mulai Bisa Memanjat dan Turun dari Ketinggian

Kedua anak kucing ini sudah mulai bisa memanjat, seperti memanjat meja, bangku, dan tempat lainnya. Namun, untuk melompat tinggi, mereka masih belum bisa. Mungkin, mereka harus menunggu beberapa minggu atau bulan lagi. Tidak sabar rasanya menantikan perkembangan mereka, agar bisa melompat tinggi seperti Titi yang sering melompat ke tempat tinggi.

Selain itu, Kaka dan Cici kini sudah mulai berani turun dari ketinggian. Meskipun terkadang mereka masih merasa takut dan gugup untuk terjun, seiring berjalannya waktu, mereka pasti akan semakin berani turun dari ketinggian.
Kaka dan Cici Sudah Mulai Lancar Minum Air

Saat mereka baru berusia satu bulan, Kaka dan Cici belum terlalu lancar menjilati air untuk diminum. Terkadang, hidung mereka kemasukan air, sehingga sulit untuk minum. Namun, sekarang mereka sudah mulai lancar minum air tanpa ada setetes pun yang masuk ke dalam hidungnya.
Cici dan Kaka Sudah Mulai Mengetahui Tempat Buang Air yang Tepat

Kedua anak kucing ini sudah mulai tahu tempat buang air mereka sejak akhir Desember 2024. Namun, sempat sekali Cici pipis di dalam rumah IzRu dan mengenai alas setrika. Oleh karena itu, orangtua IzRu masih menganggap Cici suka pipis sembarangan, karena dia masih bayi.

Sementara itu, menurut ayah IzRu, Kaka sudah tahu tempat untuk buang air, karena Kaka lebih tua daripada Cici. Namun, menurut ibunya IzRu, kedua anak kucing ini masih sering buang air sembarangan. Padahal, kedua anak kucing ini sudah berusia 2 bulan dan seharusnya sudah tahu tempat untuk pipis dan pup.

Maklumlah, ibunya IzRu jarang ada di rumah karena seharian bekerja di toko pakaian milik orangtua sepupunya IzRu. Saat ibunya ada di rumah, anak kucing itu tidak diperbolehkan masuk. Syahirah Ruzana pun merasa "sakit hati" karena ibunya selalu mengatakan anak kucing pipis sembarangan.
Sekian dulu cerita dari IzRuMin kali ini. Semoga Kaka dan Cici panjang umur dan tetap setia bermain, makan, dan tinggal bersama keluarga IzRu hingga mereka menjadi kucing dewasa, meskipun mereka tidur di luar rumah karena kekhawatiran orangtua IzRu yang tidak ingin kedua anak kucing itu buang air sembarangan di dalam rumah. Semoga juga Cingbuska, sang induk kucing, bisa kembali ke rumah IzRu dalam kondisi sehat. Aamiin...

Jangan lupa untuk Follow Blog atau download aplikasi IzRu Web sekarang, agar tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari web blog IzRu Family & Friends.
Jangan lupa juga buat baca cerita tentang seorang remaja yang merasa sedih akibat tidak punya HP selama ± 17 bulan setelah HP lama kesayangannya rusak mendadak. Baca e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang. Dapatkan hanya di Trakteer.
Terimakasih :)
×

Bagikan dengan Kode QR


QR Code

Posting Komentar

Download aplikasi IzRu Web gratis