INFO: IzRu Web dan Catatan IzRuYan dengan bangga mempersembahkan sebuah e-book / buku digital pertama dari IzRu Web, yang mengisahkan perjalanan seorang remaja yang terpaksa hidup tanpa smartphone selama ± 17 bulan setelah HP lamanya rusak. Dalam perjalanan penuh tantangan ini, dia belajar banyak tentang ketahanan dan harapan. Diangkat dari kisah nyata. Dapatkan e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang hanya di Trakteer IzRu Web dan ikuti kisahnya! Traktir dan Download Sekarang.

Perkembangan di 1 Bulan Pertama Trio Anak Cingbuska

Trio Anak Cingbuska
Trio Anak Cingbuska yang Baru Saja Memasuki Usia Satu Bulan
Selamat datang kembali di web blog IzRu Family & Friends

Tahukah kamu? Kini, trio anak Cingbuska sudah memasuki usia satu bulan! IzRuMin ingin berbagi cerita mengenai perkembangan dan keseruan ketiga anak kucing ini, sekaligus membocorkan nama-nama mereka setelah direvisi dari nama yang pernah disebutkan di beberapa postingan sebelumnya. Penasaran, siapa nama-nama mereka, dan bagaimana perkembangan mereka?

Sebelum itu, IzRuMin ingin mengajak semua Izruwebers untuk memberikan dukungan berupa donasi agar IzRuMin bisa tetap aktif dan menyajikan cerita-cerita terbaru yang lebih menarik. Dukungan dari kalian sangat berarti untuk pengembangan web blog ini dan web member IzRu Web lainnya.
Siapa Nama-nama Anak Cingbuska?

Pernah IzRuMin memberitahukan sebelumnya bahwa nama-nama anak-anak Cingbuska adalah Gembul, Bedul, dan Mumu. Namun, ayah IzRu tidak terlalu suka dengan nama-nama tersebut.

Kemudian, IzRu dan Ar Rayyan berdiskusi untuk mencari nama yang lebih bagus dan lucu untuk ketiga anak kucing itu. Mereka pun mencoba mencari inspirasi melalui internet untuk menemukan nama yang cocok.

Setelah melihat-lihat, IzRu dan Ar Rayyan memutuskan untuk mengganti nama Gembul (kucing abu-abu gelap berekor pendek) menjadi Leo, dan Bedul (kucing abu-abu terang berekor panjang) menjadi Cici. Untuk Mumu (kucing hitam putih), mereka memutuskan untuk mempertahankan namanya yang sudah ada.

Namun, nama Leo kemudian diubah lagi oleh IzRu dan Ar Rayyan karena orangtua IzRu masih kurang suka dengan nama tersebut. Nama Cici dan Mumu akhirnya disetujui, namun untuk anak kucing abu-abu gelap, mereka kembali mencari nama yang lebih cocok dan lucu.

Muzaffar Izzat menyarankan untuk mengganti nama Leo menjadi Ben. Namun, Syahirah Ruzana lebih memilih untuk mengganti nama Leo menjadi Kiki, agar lebih serasi dengan nama anak kucing yang lain (Mumu dan Cici). Akhirnya, mereka pun sepakat untuk menggunakan nama Kiki untuk anak kucing abu-abu gelap berekor pendek, meskipun kadang mereka masih menyebutnya Leo pada waktu-waktu tertentu.

Menurut kalian, lebih bagus nama Leo, Ben, atau Kiki untuk kucing abu-abu gelap berekor pendek? Atau malah nama Gembul yang lebih cocok? 😁
Jenis Kelamin Trio Anak Cingbuska

Setelah IzRu dan Ar Rayyan memeriksa bagian bawah ekor ketiga anak kucing Cingbuska, mereka menduga bahwa jenis kelamin masing-masing anak kucing adalah sebagai berikut:
  • Kiki berjenis kelamin jantan
  • Mumu berjenis kelamin betina
  • Cici berjenis kelamin betina
Namun, ini hanya dugaan mereka. Kita tunggu saja nanti, apakah jenis kelamin ketiga anak kucing itu benar sesuai dengan dugaan IzRu dan Ar Rayyan.
Mata Ketiga Anak Cingbuska Telah Terbuka

Mata ketiga anak Cingbuska akhirnya terbuka. Kini, Kiki, Mumu, dan Cici bisa melihat dengan jelas apa saja yang ada di sekitar mereka. Mata mereka sangat lucu! Meskipun begitu, terkadang mereka masih kesulitan mencari susu induknya. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai terbiasa dan bisa melihat dengan lebih jelas serta menemukan susu induknya.
Trio Anak Cingbuska Sudah Bisa Berjalan

Sekarang, ketiga anak Cingbuska, yaitu Kiki, Mumu, dan Cici, sudah bisa berjalan! Bahkan, beberapa di antara mereka sudah bisa berlari. Namun, terkadang mereka masih suka terjatuh saat berjalan, dan gaya jalannya pun belum sempurna. Seiring waktu, mereka akan semakin mahir berjalan dan berlari.

Namun, untuk memanjat, melompat, dan turun dari ketinggian, sepertinya mereka masih belum bisa. Semoga saja mereka bisa melakukannya segera.

Meskipun sudah bisa berjalan, ketiga anak kucing ini masih belum bisa diajak bermain oleh IzRu dan Ar Rayyan. Misalnya, ketika IzRu dan Ar Rayyan mengajak mereka bermain tali, mereka masih cenderung diam dan terlihat agak takut. Mungkin belum saatnya untuk bermain, dan mereka harus menunggu beberapa minggu lagi.
Trio Anak Cingbuska Sudah Bisa Makan Selain Menyusui Induknya

Memasuki usia satu bulan, ketiga anak Cingbuska mulai bisa makan makanan lain selain susu induknya. Contohnya, pada suatu malam, Cingbuska membawa seekor tikus yang ditangkapnya dan berniat memberikannya kepada anak-anaknya. IzRu dan orangtuanya sempat berpikir, “Mana mungkin anak kucing yang baru berusia satu bulan bisa makan tikus?” Namun, ternyata, Mumu dan Cici mau memakan tikus yang diberikan oleh induknya itu. Wah, hebat! Kecil-kecil sudah bisa makan tikus, meskipun hanya sedikit karena mereka masih kecil. Syahirah Ruzana merasa agak cemas melihat Mumu dan Cici memakan tikus, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, Alhamdulillah, mereka semua masih sehat hingga saat ini.

Selain makan tikus, anak-anak Cingbuska juga sudah bisa diberi makan ayam. Misalnya, Syahirah Ruzana dan Ar Rayyan memberikan potongan ayam kecil-kecil kepada mereka, dan mereka pun mau memakannya. Walaupun, mereka harus diberi petunjuk terlebih dahulu, baru mereka mau memakannya. Saat ini, mereka baru bisa memakan daging ayam yang lembut dan kecil, sementara tulang ayam masih terlalu sulit untuk mereka makan.

Contoh lain, Kiki juga pernah menjilat-jilat kantong plastik bekas daging ayam mentah. Sepertinya, Kiki sudah mulai tertarik untuk memakan daging ayam mentah.
Lagi, Cingbuska Sempat Memindahkan Anak-anaknya

Kejadian ini terulang lagi, Cingbuska memindahkan anak-anaknya ke rumah Om Wahab (tetangga IzRu). Suatu hari, IzRu, Ar Rayyan, dan ayahnya sedang beristirahat, namun tiba-tiba beberapa anak Cingbuska, yaitu Mumu dan Cici, menghilang. Hanya Kiki yang masih ada di dalam rumah, sedang tidur di atas alas penyetrika.

Ternyata, anak-anak Cingbuska itu telah dipindahkan oleh induknya ke rumah Om Wahab. Beberapa saat kemudian, Om Wahab datang ke rumah IzRu dan mengembalikan anak-anak kucing itu.

Selain itu, pada suatu waktu, ketika Muzaffar Izzat, Ar Rayyan, dan ayahnya pergi ke luar rumah untuk berobat, mereka menemukan kejadian serupa. Saat pulang dan tiba di rumah, beberapa anak Cingbuska tiba-tiba menghilang lagi. Ternyata, mereka sedang bermain di depan rumah Om Wahab. Ar Rayyan dan ayahnya pun segera mengambil kembali anak-anak kucing itu dari depan rumah Om Wahab.
Trio Anak Cingbuska Buang Air Sembarangan?

Selain perkembangan anak-anak Cingbuska yang semakin baik, ada juga sisi buruk dari trio anak kucing ini. Mereka bertiga sering buang air sembarangan di dalam rumah IzRu!

Misalnya, Kiki yang beberapa kali tertangkap basah telah pup sembarangan. Yang paling menjijikkan, Kiki pup di kasur tempat tidur Ar Rayyan, Syahirah Ruzana, dan adiknya. Kotoran Kiki mengenai sarung guling Ar Rayyan, sprei, dan lipatan kasur. IzRu, Ar Rayyan, dan ayahnya langsung membersihkan dengan sabun pencuci pakaian dan sikat, lalu mengeringkannya dengan pengering rambut (hair dryer), supaya kejadian ini tidak diketahui oleh ibunya IzRu, yang saat itu sedang bekerja di toko milik saudara kandung ayahnya. Jika ibunya IzRu tahu, bisa jadi dia akan meminta agar anak-anak kucing itu diusir atau bahkan dibuang.

Selain Kiki, Mumu juga pernah pup sembarangan, tepatnya di lantai bawah meja dekat pintu rumah. IzRu langsung membersihkan kotorannya, membuangnya, lalu mengepel lantai yang terkena kotoran Mumu.

Tak hanya pup sembarangan, trio anak Cingbuska juga sering pipis sembarangan. Mereka sering pipis di bawah meja tempat Mumu pernah pup, dan di dekat belakang sepeda. Bahkan, pipis anak kucing cukup banyak membasahi lantai di bawah meja tersebut. Mereka juga diduga pernah pipis di sekitar alas penyetrika, yang tercium oleh ibunya IzRu saat hendak menggosok pakaian.

Ayahnya IzRu pun membersihkan lantai rumah selama lebih kurang satu jam, hingga bau pipis anak kucing itu hilang. Dia juga berpesan kepada IzRu dan Ar Rayyan untuk lebih menjaga dan memantau pergerakan anak-anak kucing tersebut, agar mereka tidak buang air sembarangan lagi.

Namun, ternyata Mumu kembali pipis di bawah meja saat IzRu dan Ar Rayyan sedang santai di kamar, setelah ayahnya IzRu bersusah payah mengepel lantai. Syahirah Ruzana pun diperintahkan oleh ayahnya untuk membersihkan pipis itu dan mengepel lantai sekali lagi. Ayahnya memberikan peringatan keras bahwa jika mereka tidak becus menjaga dan memantau anak-anak Cingbuska, dan mereka buang air sembarangan lagi, maka ayahnya tidak segan-segan untuk membuang anak-anak kucing itu.

IzRu dan Ar Rayyan merasa sangat sedih jika sampai anak-anak Cingbuska dibuang. Apakah kalian punya tips agar anak-anak kucing tidak buang air sembarangan?
Sekian dulu cerita dari IzRuMin kali ini. Jangan lupa untuk Follow Blog atau download aplikasi IzRu Web sekarang, agar tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari web blog IzRu Family & Friends.
Jangan lupa juga buat baca cerita tentang seorang remaja yang merasa sedih akibat tidak punya HP selama ± 17 bulan setelah HP lama kesayangannya rusak mendadak. Baca e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang. Dapatkan hanya di Trakteer.
Terimakasih :)
×

Bagikan dengan Kode QR


QR Code

Posting Komentar

Download aplikasi IzRu Web gratis