
Pada beberapa waktu yang lalu, IzRuMin pernah menceritakan tentang Peno (kucing persia milik Om Wahab, tetangga sebelah IzRu) yang merupakan 'Musang Berbulu Kucing' karena diduga dia telah memakan beberapa anak ayam! Awalnya IzRuMin merasa kurang yakin kalau Peno telah memakan beberapa anak ayam. Tapi, ada beberapa peristiwa yang mengejutkan yang bisa disimpulkan kalau Peno benar-benar 'Musang Berbulu Kucing' dan memakan anak ayam milik tetangga sekitar!! Seperti apa cerita selengkapnya?
Sebelum itu, yuk berikan dukungan dari kamu berupa donasi, agar IzRuMin bisa terus aktif memberikan cerita terbaru yang lebih menarik buat Izruwebers semua. Dukungan dari kamu sangat berarti untuk kemajuan IzRu Web Group.
Pemilik Ayam Melihat Secara Langsung Peno Makan Anak Ayam!!
Pada suatu hari, ada seorang bapak tetangga yang merupakan pemilik ayam terlihat sangat marah di depan rumah IzRu. Bapak itu tinggal di belakang rumah yang terletak di depan rumah IzRu. Dia pun melempari batu ke arah semak-semak.
Saat bapak itu sedang marah sambil melemparkan batu, ayahnya IzRu pun melihat si bapak itu lalu menghampirinya. Ayahnya IzRu pun bertanya kepada bapak itu. “Bapak sedang apa?” tanya ayahnya IzRu.
“Saya sedang mengusir kucing itu. Saya melihat secara langsung kalau dia memakan anak ayam milik saya,” jawab bapak si pemilik ayam. Bapak itu mengakui bahwa dia baru saja melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau kucing itu memakan anak ayam miliknya hidup-hidup.
Ayahnya IzRu pun berpikir dan menduga itu mungkin ulahnya si Peno. Tapi, bisa jadi kucing yang lain. Lalu ayahnya IzRu kembali bertanya kepada bapak itu.
“Seperti apa model kucing itu (yang baru saja makan anak ayam)?” tanya ayahnya IzRu.
Kemudian, bapak itu menjelaskan ciri-ciri kucing tersebut. Ternyata, dari ciri-ciri yang disebutkan oleh bapak itu, ternyata ada kemiripan dengan Peno!!!
Bapak itu juga mengakui bahwa si Peno itu telah memakan lebih kurang 15 ekor anak ayam. Dia tahu karena dia menghitung anak-anak ayam yang hilang, karena bisa saja anak-anak ayam yang hilang itu dimangsa oleh Peno.
Bapak itu sebenarnya telah memasang pagar berjaring, agar ayam-ayam yang dipeliharanya aman dan tidak bisa diburu oleh siapapun. Tapi, saat pintu pagar terbuka, malah jadi kesempatan buat si Peno untuk masuk ke dalam kandang dan memangsa anak-anak ayam disana. Sungguh malang nasib ayam-ayam itu dan juga pemiliknya.
Peno Pernah Muntah di Depan Rumah IzRu, Ada Cacing pada Muntahan Peno
Pernah pula terjadi peristiwa, dimana Peno sedang berjalan-jalan entah darimana, dan melewati rumah IzRu. Tiba-tiba, Peno pun muntah di depan rumah IzRu. Syahirah Ruzana dan Ar Rayyan melihatnya. Muntahan Peno mengenai beberapa sandal di depan rumah.
Saat dilihat-lihat, pada muntahan Peno juga terdapat cacing-cacing. Cacing biasanya merupakan makanan yang biasa dimakan oleh ayam, dan juga anak-anak ayam. Mungkin, bisa saja Peno baru saja memakan anak ayam pada waktu itu. Setelah pulang sehabis memakan anak ayam, dia pun merasa mual dan muntah di depan rumah IzRu, dengan ada cacing di rumahnya itu. Syahirah Ruzana dan Ar Rayyan merasa jijik dengan muntahan Peno, apalagi ada cacing juga. Iiouuch...
Jadi, bisa dibilang dengan dua peristiwa diatas, maka si Peno benar-benar memakan anak ayam hidup-hidup milik warga sekitar, dan Peno layak dijuluki sebagai 'Musang Berbulu Kucing'. Belum ada tindakan dari pemiliknya apa yang harus dilakukan. Sayang juga kalau 'membuang' Peno, karena Peno itu (setahu IzRuMin) adalah kucing peliharaan pertama milik Om Wahab dan istrinya saat mereka tinggal di samping rumah IzRu sekitar tahun 2018 atau 2019. Peno yang dulu seperti kucing rumahan, tapi kalau sekarang malah jadi kucing liar dan seperti musang tapi berbentuk kucing.
Sekian dulu cerita dari IzRuMin kali ini. Jangan lupa untuk Follow Blog atau download aplikasi IzRu Web sekarang, supaya kamu tidak ketinggalan dengan cerita menarik lainnya dari web blog IzRu Family & Friends.
Jangan lupa juga buat baca cerita tentang seorang remaja yang merasa sedih akibat tidak punya HP selama ± 17 bulan setelah HP lama kesayangannya rusak mendadak. Baca e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang. Dapatkan hanya di Trakteer.
Terimakasih :)
Posting Komentar