INFO: IzRu Web dan Catatan IzRuYan dengan bangga mempersembahkan sebuah e-book / buku digital pertama dari IzRu Web, yang mengisahkan perjalanan seorang remaja yang terpaksa hidup tanpa smartphone selama ± 17 bulan setelah HP lamanya rusak. Dalam perjalanan penuh tantangan ini, dia belajar banyak tentang ketahanan dan harapan. Diangkat dari kisah nyata. Dapatkan e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang hanya di Trakteer IzRu Web dan ikuti kisahnya! Traktir dan Download Sekarang.

Lagi-lagi Ada Anak Kucing Baru Datang Tak Diundang ke Rumah IzRu

Anak Kucing Baru yang berusaha untuk meminta makanan di luar jendela kamar IzRu
Selamat datang kembali di web blog IzRu Family & Friends.

Di rumah IzRu ada kucing baru lagi!! Dia adalah anak kucing yang mungkin terlantar dan merasa kelaparan, tapi dia sedikit agak nakal dan lincah. Seperti apa cerita keluarga IzRu saat kedatangan tamu yang tak diundang ini?

Tapi, sebelum IzRuMin mulai bercerita, IzRuMin mau mengajak kepada kalian Izruwebers semua untuk memberikan donasi sebagai bentuk dukungan dari kamu, agar IzRuMin bisa terus memberikan cerita menarik lainnya dan IzRuMin bisa terus mengembangkan dan memajukan web blog ini dan web member IzRu Web lainnya. Dukungan dari kamu sangat berarti buat IzRuMin.
Suatu hari, tepatnya pada pagi menjelang siang tanggal 26 September 2024, di rumah IzRu hanya ada Muzaffar Izzat dan adiknya, Ar Rayyan. Ayah mereka sedang pergi mengantar ibu ke tempat kerja di toko pakaian milik saudara ayah, sekaligus menjemput Syahirah Ruzana, dari kegiatan Maulid Nabi di sekolahnya. Suasana rumah begitu tenang hingga tiba-tiba terdengar suara mengeong keras dari luar.

Seekor anak kucing kecil dengan bulu yang basah dan kotor, tampak mondar-mandir di sekitar rumah IzRu. Kira-kira, anak kucing itu sebaya dengan Titi, anaknya Cingbuska. Suara mengeongnya semakin keras ketika dia berdiri di depan pintu rumah, dan dengan sigap Muzaffar Izzat segera mengunci semua pintu agar kucing kecil itu tidak masuk ke dalam rumah. Meski begitu, terlihat jelas bahwa kucing itu kelaparan.

Merasa kasihan, Muzaffar Izzat akhirnya memberikan beberapa sisa kerupuk ubi yang ada di rumah kepada kucing tersebut. Anak kucing itu memakannya dengan sangat lahap, sambil terus mengeluarkan suara lirih di sela-sela kunyahannya. Sayangnya, kerupuk yang ada hanya sedikit, dan anak kucing itu masih merasa lapar. Dia terus mengeong dengan keras, membuat Muzaffar Izzat dan Ar Rayyan kebingungan.

Di tengah situasi tersebut, tiba-tiba kucing abu-abu penakut (anaknya Peno sekaligus ayah dari Titi (mungkin) dan istri dari Cingbuska) datang menghampiri dan mulai memperhatikan anak kucing baru itu. Tidak berselang lama, timbul pertengkaran diantara keduanya. Pertengkaran pun tak terhindarkan. Muzaffar Izzat dan Ar Rayyan hanya bisa menyaksikan dari dalam rumah, khawatir akan situasi tersebut. Muzaffar Izzat pun berusaha untuk menghentikan pertengkaran antara kucing penakut dan anak kucing yang baru itu.

Tak lama kemudian, Titi pun muncul. Muzaffar Izzat dan Ar Rayyan dengan cepat mengangkat Titi dan membawanya masuk ke dalam rumah, khawatir dia juga akan terlibat dalam perkelahian. Saat mereka membawa Titi ke dekat jendela kamar, Titi melihat anak kucing baru itu dari balik kaca dan tiba-tiba saja mengamuk. Syukurlah, kaca jendela menjadi penghalang sehingga perkelahian tidak terjadi.

Setelah berhasil menenangkan Titi, mereka mengajaknya beristirahat. Meski anak kucing baru itu masih terus mengeong di luar dan mondar-mandir di dapur, Titi akhirnya bisa beristirahat dengan tenang. Dan anak kucing itu pun mungkin pergi ke rumah tetangga IzRu yang lain.

Beberapa saat kemudian, ayah mereka dan Syahirah Ruzana tiba di rumah. Muzaffar Izzat dan Ar Rayyan segera menceritakan apa yang telah terjadi. Ketika mereka sedang berbincang, anak kucing baru itu kembali muncul. Ayah mereka mencoba memegang kucing itu, tetapi melihat keadaannya yang kotor, ayahnya IzRu langsung mengusirnya.

Pada siang harinya, ketika mereka sekeluarga sedang makan, anak kucing itu datang lagi. Karena merasa terganggu, ayah mereka berkali-kali mengusirnya dengan cara yang agak kasar, bahkan sampai menendangnya seperti bola. Sungguh miris sebenarnya, tapi ayahnya IzRu terpaksa melakukannya agar mungkin anak kucing itu bisa tidak nakal dan mengganggu.

Setelah selesai makan, ayahnya IzRu pada akhirnya memberikan sisa tulang makanan kepada anak kucing tersebut. Dengan lahap, kucing itu memakan sisa tulang itu, seolah-olah dia belum makan selama berhari-hari. Ar Rayyan juga memberikan sisa makanannya, dan kucing itu terus memakannya sambil mengeong pelan.

Mungkin anak kucing itu memang masih sangat lapar, meski sudah diberi makan. Tapi lama-kelamaan, dia pun bisa sedikit tenang dan diam.

Beberapa jam setelah makan siang, anak kucing baru yang ditemukan sebelumnya dengan bulu yang kotor dan basah, kini sudah mengering. Saat bulunya mulai mengembang, kecantikan si anak kucing itu pun terlihat jelas. Warna bulunya yang lembut dan cerah membuatnya tampak menggemaskan. Setelah melihat kondisi anak kucing itu membaik, ayahnya IzRu pun membiarkan anak kucing baru itu masuk ke dalam rumah.

IzRu dan Ar Rayyan pun mencoba mendekati anak kucing baru itu, berusaha mengenalnya lebih dalam. Setelah memeriksa lebih dekat, mereka menemukan bahwa anak kucing itu berjenis kelamin betina. Melihat warna bulunya, terlihat mirip seperti Cingtripus, kucing yang dulu pernah datang ke rumah IzRu saat sebelum pandemi. Sangat lucu sebenarnya. Namun, satu hal yang sedikit mengganggu mereka adalah suaranya yang serak. Sungguh di luar ekspektasi, yang seharusnya anak kucing yang lucu dengan suara meong yang menggemaskan, tapi malah sebaliknya. Meski begitu, keaktifannya membuat mereka cukup senang.

Syahirah Ruzana pun merasa agak sedikit takut dengan anak kucing ini. Bukan karena tidak suka, melainkan karena si kucing kecil terlihat sangat aktif dan lincah, bahkan lebih aktif dari Titi. Anak kucing baru ini terlihat suka menggoyangkan jarinya dan tampak seperti ingin mencakar sesuatu. Kelakuannya yang enerjik sedikit membuatnya terlihat gelisah, seolah ada sesuatu yang dirindukannya.

IzRu dan Ar Rayyan memperhatikan dengan seksama. Syahirah Ruzana pun menebak, "Mungkin anak kucing ini ingin menyusui induknya," kata Syahirah Ruzana. Muzaffar Izzat dan Ar Rayyan pun berpikir bahwa apa yang dikatakan Syahirah Ruzana mungkin ada benarnya. Ada rasa iba melihat anak kucing itu, sepertinya ia masih butuh kehangatan induknya.

Namun, tak lama setelah itu, anak kucing itu mulai lelah. Matanya yang kecil mulai menutup, dan akhirnya ia tertidur di sebelah Syahirah Ruzana. Mereka berdua tertidur bersama dengan damai.

Saat suasana sudah hening, tiba-tiba Ar Rayyan melihat Titi, berjalan mendekat. Eh dia malah membawa Titi masuk ke dalam rumah IzRu. Tapi untung saja anak kucing yang baru itu sedang tidur, dan Titi tidak menyadari kehadiran si pendatang baru. Namun tak berselang lama, Titi pun mulai mengamati sekeliling, dan ketika akhirnya ia melihat anak kucing itu, Titi hanya mengintip sebentar sebelum memutuskan untuk keluar lagi. Mungkin Titi merasa tidak nyaman atau takut pertengkaran terjadi di antara mereka.

Di sore harinya, ayahnya IzRu memasak kerupuk ubi untuk dijadikan cemilan. Anak kucing baru itupun bangun, lalu dia mendekati ayahnya IzRu. Ayahnya IzRu kemudian memberikan kerupuk ubi kepada anak kucing baru itu. Kemudian, Titi pun datang ke rumah IzRu. Saat mau masuk, tiba-tiba ia menggeram dan merasa marah lagi setelah melihat anak kucing yang baru itu.

Muzaffar Izzat dan Ar Rayyan pun membawa Titi ke luar rumah agar tidak terjadi perkelahian. Supaya tenang, Muzaffar Izzat dan Ar Rayyan juga memberikan kerupuk kepada Titi. Amarah Titi pun mulai sedikit reda setelah memakan kerupuk. Walaupun perasaan marah bercampur rasa takut masih ada di dalam pikiran dan hatinya.

Setelah itu, Cingbuska pun datang ke rumah IzRu, dan juga melihat anak kucing yang baru itu. Saat Cingbuska melihat si kucing kecil itu, dia pun juga menjadi marah dan mendesis. Kemungkinan, anak kucing yang baru itu bukanlah anaknya Cingbuska. Entah anak siapa kira-kira anak kucing yang baru itu. Apakah dia adalah anak atau cucu atau keturunannya Cingtripus (gara-gara warna bulunya sama dengan Cingtripus) atau bukan?

Di saat ada anak kucing yang baru, Titi pun merasa tidak mau datang ke rumah IzRu karena ada anak kucing baru. Takut dia berkelahi dengan anak kucing baru. Titi pun lebih memilih untuk diam di rumah tetangga IzRu daripada berhadapan dengan anak kucing yang baru.

IzRu dan Ar Rayyan merasa lebih suka dengan Titi daripada anak kucing yang baru, karena Titi lebih imut, lebih cute, dan suaranya menggemaskan, daripada anak kucing baru yang bersuara serak seperti suara kucing yang sedang marah. Mereka pun berharap Titi bisa mau mengunjungi rumah IzRu lagi, dan anak kucing yang baru bisa pergi. Jika saja anak kucing yang baru bisa akrab dengan Titi, mungkin mereka mau memelihara kedua anak kucing tersebut. Semoga saja hal yang baik bisa terjadi nanti. Aamiin...
Sekian dulu cerita dari IzRuMin kali ini. Jangan lupa untuk Follow Blog atau download aplikasi IzRu Web sekarang, agar tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari web blog IzRu Family & Friends.
Yuk buruan baca e-book "17 Bulan Sedih Tanpa HP" sekarang. Dapatkan hanya di Trakteer. Jika telah tercapai target, cerita yang ada di dalam e-book tersebut akan dipublikasikan ke dalam web blog Catatan IzRuYan. Yuk dapatkan dan baca sekarang. 😊
Terimakasih :)
×

Bagikan dengan Kode QR


QR Code

Posting Komentar

Download aplikasi IzRu Web gratis