Sudah lama IzRuMin tidak memposting artikel dikarenakan ada kesibukan di luar aktivitas blogging. Dan berhubung juga hp pribadi IzRuMin lagi rusak dan tak mau hidup lagi. Mohon doanya semoga kami bisa beli hp pengganti yang sudah rusak. "Satu Indonesia ucap AAMIIN..."
Kali ini, IzRuMin tidak membahas tentang kucing dulu ya. IzRuMin mau membahas tentang jengkol. Apakah di daerahmu sedang musim jengkol? Jengkol merupakan buah yang rasanya pahit, namun cukup banyak penggemarnya. Seperti halnya orangtua IzRu yang suka banget sama yang namanya jengkol. Di belakang rumah IzRu ada pohon jengkol. Di bulan Mei dan Juni 2023 ini tengah musim jengkol di daerah tempat tinggal IzRu.
Karena di belakang rumah IzRu ada pohon jengkol, disaat orangtua IzRu ingin makan jengkol tak perlu lagi beli ke pasar. Cuma terkadang sulit untuk bisa mengambil semua jengkol, karena pohonnya yang terlalu tinggi, sehingga tidak semua jengkol bisa diambil.
Beruntung ada kakak sepupunya IzRu yang bisa membantu orangtua IzRu untuk mengambil jengkol dari pohon yang tinggi. Sebenarnya, kakak sepupunya IzRu juga ingin jengkol, dan ayahnya IzRu mengizinkan untuk mengambil jengkol tersebut. Kakak sepupunya IzRu memerlukan jengkol untuk dibuat menjadi kerupuk jengkol.
Sebelumnya, banyak orang lain ingin beli jengkol dari pohon yang ada di belakang rumah IzRu, tetapi ayahnya IzRu menolaknya. Menurut ayah IzRu, mereka bisa beli jengkol padanya lalu menjual di pasaran berkali-kali lipat. Makanya ayahnya IzRu tak mau menjual jengkol pada orang lain.
Karena bantuan dari kakak sepupunya IzRu, akhirnya jengkol-jengkol semua ludes diambil semuanya. Namun, masih ada jengkol yang belum diambil di bawah pohon. Pernah suatu hari orangtuanya IzRu menyuruh Muzaffar Izzat untuk mengambil jengkol yang ada di bawah pohon jengkol itu.
"Daripada tidak ada kegiatan di rumah, mending ambilkan jengkol-jengkol yang masih tersisa di bawah pohon jengkol belakang rumah" perintah ayahnya IzRu kepada Muzaffar Izzat.
"Aku tak suka jengkol malah disuruh ambil jengkol" keluh Muzaffar Izzat dalam hati.
Namun Syahirah Ruzana, adiknya Muzaffar Izzat sebaliknya. Meski dia tak suka jengkol, namun dia malah semangat untuk ambil jengkol. Bahkan sampai hampir masuk waktu maghrib dia masih ingin bantu mengumpulkan jengkol, dan telat mandi.
Muzaffar Izzat pun dengan 'terpaksa' mengambil jengkol yang bukan makanan yang disukainya. Meski begitu, ia dapat mengumpulkan 1 karung jengkol.
Dengan begitu, jengkol yang dikumpulkan mencapai sekitar 9 kg. Cukup banyak kan?
Jengkol-jengkol sudah banyak di rumah IzRu. Ibunya IzRu berpikir untuk bisa mengubah jengkol-jengkol itu menjadi cuan.
"Kita buat kerupuk jengkol, lalu kita jual lewat online, lumayan bisa dapat uang" kata ibunya IzRu.
Ayahnya IzRu sempat menolaknya, namun lama-lama ayahnya IzRu pun mengizinkan ibunya IzRu untuk membuat kerupuk jengkol lalu menjualnya lewat sosial media. Ibunya IzRu menjual kerupuk jengkol dengan harga sekitar Rp 100.000 per kg. Harganya bisa dibilang lebih murah daripada harga yang dijual orang lain. Rata-rata orang menjual Rp 120.000 per kg, bahkan ada yang menjual sampai Rp 200.000 per kg. Tapi kata ibunya IzRu, itu tak masalah karena jengkol sendiri, bukan dibeli di pasaran.
Alhamdulillah, ada yang berminat untuk membeli kerupuk jengkol. Mulai dari keluarga dari orangtua IzRu, hingga tetangga rumah IzRu juga ada yang beli. Lumayan untuk biaya makan. Soalnya orangtua IzRu lagi pengangguran.
Dulu orangtua IzRu pernah membuat kerupuk jengkol di tahun 2019 atau 2020. Awalnya kurang mahir membuat kerupuk jengkol. Namun sekarang, mereka membuat kerupuk jengkol sudah bisa banget. Walau terkadang ukuran kerupuk jengkol bisa kecil bisa besar. Terkadang kerupuknya tebal, terkadang juga tipis.
Kerupuk jengkol yang dibuat tak semuanya untuk dijual. Ada juga untuk dimakan sendiri oleh orangtuanya IzRu, dan ada juga untuk arisan keluarga yang digelar di rumah IzRu pada Juni 2023.
Meskipun jengkol-jengkol di rumah IzRu sudah habis, namun terkadang orangtua IzRu tetap menjual kerupuk jengkol, dengan syarat harga jengkolnya murah di pasaran. Pernah juga diberi saran kalau untuk menjual kerupuk jengkol haruslah minimal Rp 120.000 per kg, karena butuh perjuangan untuk memukul dan menggiling jengkol lalu menjemurnya di bawah panas teriknya matahari.
Demikian cerita kali ini. Yuk update postingan terbaru kami dengan mendownload aplikasi IzRu Web, supaya tidak ketinggalan cerita menarik lainnya dari IzRu Family & Friends.
Terimakasih :)
Posting Komentar