Kali ini, kami akan menceritakan aktivitas Muis dan teman-teman sekelas.
Pada suatu hari, Muis dan teman-temannya sedang belajar pelajaran Seni Budaya. Gurunya membuat tugas kelompok kepada semua murid-muridnya. Ada 8 kelompok, masing-masing 1 kelompok ada yang 4 atau 3 orang. Jumlah satu kelas ada 30 orang. Gurunya meminta murid-muridnya ubtuk menentukan kelompok sendiri.
Semuanya dapat kelompok, terkecuali Muis. Muis disuruh memilih kelompok mana yang ia mau. Teman-temannya meminta Muis untuk masuk ke kelompok Puti. Si Muis tidak tahu ingin masuk ke kelompok siapa, antara kelompok Puti, Latifah, atau Risyad. Ia meminta terserah. Netral.
Tapi, gurunya tetap bertanya kepada Muis. "Kamu mau masuk ke kelompok siapa, Muis?" tanya gurunya. "Terserah. Saya tidak tahu!" jawab Muis. Semua siswa 1 kelas ribut akibat Muis tidak tahu masuk ke kelompok siapa.
Aldi pun maju ke depan untuk menulis Muis masuk ke kelompok Puti. Puti pun menolak. Lalu, Puti menghapus nama Muis. Lalu, gurynya pun menyuruh Aldi menulis nama Muis di kelompok Risyad. Kelompok Risyad pun menolak. Saling hapus menghapuskan nama Muis. Heboh satu kelas hanya gara-gara Muis. Haduuuh...
Karena keributan dan kehebohan satu kelas, Muis pun berkata "Tidak perlu kelompok. Bikin pusing aja!!". Teman-temannya pun mendengar kata-kata Muis tersebut. Lalu, Dwi bilang kepada gurunya tentang kata-kata Muis tadi. Apakah gurunya tersebut jadi membuat tugas kelompok kepada muridnya atau tidak.
Rupanya, jadi. Gurunya masih bertanya kepada Muis, mau masuk ke kelompok apa? Muis pun meminta untuk berpikir terlebih dahulu selama 1 menit. Gurunya pun meminta yang lain untuk menghitung hingga 60 detik. Teman-temannya pun berkumpul ke tempat duduk Muis. Muis pun menyuruh jangan menghitung. Nanti bisa tambah pusing Muis.
Si Muis mulai ke depan untuk menentukan dia akan masuk ke kelompok apa. Semuanya pun mulai deg-degan. Akibat penasaran, beberapa temannya mulai ke depan. Tapi, Muis menyuruh teman-temannya duduk ke tempat duduk masing-masing. Jika tidak, Muis tidak akan menentukannya. Tunggu semuanya duduk, si Muis mulai memilih akan masuk ke kelompok apa. 29 siswa kelasnya beserta gurunya deg-degan, tapi Muis masih memilih-milih. "Cepetan milihnya. Sebentar lagi bel tukar mata pelajarannya akan berbunyi!" protes Aldi kepada Muis.
Muis pun lama memikirnya. Dia ingin satu kelas deg-degan, sama seperti di TV-TV.
Dan akhirnya, Muis memilih kelompok Puti. Satu kelas merasa senang semua. Bersorak-sorak hore satu kelas.
"Deg-degan sekali rasanya!" kata Nova.
Demikian cerita IzRu Family & Friends kali ini. Terimakasih :)
Posting Komentar